Pada
postingan kali ini saya akan memberikan sebuah artikel mengenai gambaran kita
saat berada di alam kubur. Setelah saya membaca tulisan ini saya ingin
menyebarkan kepada semua teman-teman, agar kita selalu siap dalam menghadapi
kematian kita. Kematian merupakan sesuatu yang pasti kita hadapi. sudahkah kita
sudah siap dalam menghadapi kematian?? Itu tergantung pada diri kita sendiri.
Setelah kematian menjemput kita, pastinya kita akan berada di alam kubur. Bagaimana
suasana malam pertama di alam kubur… Bagaimana kedasyatan siksaannya…?
Dosa-dosa apakah yang menyebabkan siksaan kubur…? Bagaimana kaedah menjemput
kematian terindah…?
“Setiap
yang bernyawa pasti merasai mati, Wahai jiwa yang tenang, Pulanglah kehadrat Tuhan
mu dengan gembira dan diredhai, masuklah dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuk
pula dalam syurga-Ku…”
Pada hari
itu ia begitu bahagia, menikmati indahnya alam ciptaan Allah, bersama anak dan
keluarga, penuh keceriaan, hidup dalam kesenangan dan kehidupan yang terjamin,
tertawa melihat telatah anak-anaknya, demikian pula dia ditertawakan oleh
anak-anaknya… lalu tiba-tiba ia didatangi oleh suatu malam, malam disaat dia
dijemput oleh kematiannya…
Sakarat…..
Sakaratul Maut….
“Dan
datangnya sakaratul maut itu benar… Itulah yang kamu selalu lari dari padanya…
Ditiuplah sangkakala Hari terlaksananya Ancaman… Setiap jiwa datang dengan
malaikat yang jadi saksi… Sungguh kami lalai akan kenyataan ini… Maka kami
singkapkan kakitanganmu, pada hari itu hingga penglihatanmu menjadi jelas”
(Qaf: 19-22).
Malam
itulah malam pertama kita berada dalam alam kubur… sendiri dikecam oleh
kesunyian, tanpa anak dan isteri/suami juga sahabat karib… yang ada hanyalah
amal… inilah malam pertama anak kita menjadi yatim, dan isteri/suami kita
menjadi janda/duda… malam pertama yang menggusur dari tempat tidur yang empuk
menuju dinginnya tanah berselimutkan kafan… inilah malam yang mengusir kita
dari rumah mewah dan megah.. menempati liang lahad yang gelap dan sempit… kemarin
malam kita masih berpesta, makan dan minum bersama sahabat karib… tiba-tiba kita
masuk pada malam pertama dimana kita menjadi santapan cacing tanah dan
serangga… pada malam ini kita baru sedar.. Ternyata… HARTA, KELUARGA, PEKERJAAN
yang keras kita mencarinya sampai lalai dari mengingati Allah… tidak sedikitpun
daripada semua itu menemani dan membela kita…
Di
kuburan pembusukan dimulai pada daerah perut dan kemaluan. Subhanallah, perut
dan kemaluan adalah dua hal terpenting yang anak cucu Adam ini saling bergulat
dan menjaganya di dunia. Dua hajat, yang karenanya Allah azza wa jalla membuat
manusia merugi di dunia akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan. Setelah
itu, mulailah jasad berubah warna menjadi hijau kehitaman. Setelah berbagai
make up, dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona, nanti tubuh
manusia hanya akan memiliki satu warna saja.
Allah SWT
berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kedalam
kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu”
(At-Takatsur: 1-3)
Inilah
malam episod pertama dari alam akhirat, kuburan boleh menjadi taman syurga,
sebaliknya ia boleh menjadi satu lubang dari lubang-lubang neraka… inilah
kematian datang dengan tiba-tiba… ia datang tepat pada waktunya… tidak lambat
dan tidak cepat… meragut dengan paksa, melenyapkan segala nikmat dunia.. tidak
pernah menilai kita tua atau muda, kaya atau miskin, sihat atau sakit… ia
datang untuk mengeluarkan manusia dari alam kehidupan yang selama ini kita
jalani.. ketahuilah rumah yang kukuh dan megah tidak akan mampu membentengi
datangnya sang pencabut nyawa…
Fasa-Fasa Alam Kubur
Kesempitan
kubur, pertanyaan malaikat, azab atau nikmat kubur, ditempatkannya ruh dan
kebangkitan…
Alam kubur
adalah alam perantaraan kehidupan dunia dan akhirat yang dimulai setelah
kematian dan berakhir selepas kebangkitan… selama masa ini, seorang yang
beriman merasa bahagia… sementara orang kafir merasa sengsara… orang yang sudah
mati akan dihimpit dalam kubur… siapa pun ia kafir atau muslim akan merasakan
himpitan kubur… bezanya penyimpitan yang dirasakan seorang mukmin tidak berlaku
selamanya, tidak seperti orang kafir yang akan berterusan himpitan kuburnya
sampai hancur tulang-tulangnya…
Sebagaimana
sabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya kubur itu memiliki himpitan, seandainya ada
orang yang selamat darinya, maka selamatlah Sa’ad Bin Mu’adz…” Sa’ad Bin Mu’adz
akan mengalami himpitan kubur, padahal ia adalah seorang pemimpin penuh
kemuliaan, kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu
langit, Kasyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat…
Hadis yang
diriwayatkan oleh Nasa’I dari Rasulullah SAW: “Kematiannya menggoncangkan
‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, pintu yang banyak, Kesyahidannya
disaksikan oleh 70 ribu malaikat, maka sungguh ia mengalami himpitan kubur,
kemudian Allah melapangkanya.”
Apabila
Sa’ad Bin Mu’adz seorang pemimpin yang besar, hamba Alah yang soleh dan
mendapatkan mati Syahid mengalami himpitan kubur… bagaimana dengan kita..?
Allahuakhbar… Ya Allah Terimalah taubat-ku… selamatkanlah aku dari azab kubur…
Rasulullah
SAW bersabda “Seorang manusia apabila diletakkan dia di dalam kuburnya dan
sahabatnya berpaling pulang sedang ia mendengar suara sandal mereka akan datang
kepadanya dua malaikat dan mendudukkannya dan bertanya… SIAPAKAH TUHAN-MU…?,
SIAPAKAH NABI-MU…?, APAKAH AGAMA-MU…?… dia menjawab, ALLAH ADALAH TUHAN-KU…
MUHAMMAD ADALAH NABI-KU… ISLAM ADALAH AGAMA-KU…
Terdengarlah
seruan dari langit, “Benar.. Hambaku, hamparkan baginya tikar dari syurga, lalu
angin dan wangi syurga datang kepadanya kemudian kubur diluaskan seluas mata
memandang, seorang yang rupawan datang menemaninya, yang tiada lain itulah amal
solehnya.” (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Baihaqi).
Benarkah
kita… boleh menjawabnya…? Dari lisan yang jarang menyebut Asma-Nya… dan ibadah
yang sering kita remehkan… Serta sunnah Rasul… yang kita abaikan… pada saat
itu… kita hanya mampu menjawab… TIDAK… TIDAK… TIDAAAKKKKK…
Terdengarlah
suara penyeru dari langit… Hambaku ini seorang pendusta… Hamparkan padanya
tikar dari api neraka, bukakan baginya pintu neraka, panas dan keringnya neraka
mendatanginya… Kubur disempitkan sampai pecah tulang-tulangnya… seorang
berwajah buruk berpakaian buruk dan berbau busuk datang kepadanya… Yang tiada
lain itulah amal buruknya…
Tragedi…
Siksa Kubur
“Aisyah Ra
bertanya tentang azab kubur, Rasulullah SAW menjawab: Ya, azab kubur pasti
ada.” (HR. Bukhari – Dalam Kitab Al-Janaiz).
“Aisyah Ra
meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW berdoa dalam solatnya, “Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari azab kubur…” (HR. Mutafaqun Alaih).
“Ketika
orang-orang yang derhaka kepada Allah tidak mampu menjawab pertanyaan malaikat,
lalu ia dipukul dengan besi… hingga ia menjerit dengan teriakan yang sangat
keras… didengar oleh semua makhluk Allah, kecuali Jin dan Manusia,” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Berapa contoh tentang orang-orang durhaka kepada Allah
SWT,ketika berada dalam kubur
Saatnya
kita menyaksikan… kejadian nyata tentang siksa kubur yang berlaku di Jazirah
Arab… Seorang pemuda yang dikeluarkan dari kuburnya setelah beberapa jam dia
dikuburkan… Akibat mengalami azab kubur, pemuda tersebut telah berubah wajah
dan jasadnya… Pemuda tersebut merupakan remaja muslim yang meninggal pada usia
18 tahun… seorang pemuda yang rosak akhlak dan agamanya… dan sering melalaikan
solat… hampir tiga (3) jam pemuda tersebut dikuburkan, pihak keluarga meminta
kubur tersebut digali semula untuk keperluan tertentu…
Dan apa
yang terjadi selepas mayat tersebut dikeluarkan… pandangan yang sangat
mengaibkan… Rambut yang hitam menjadi putih… Dari mulut dan hidung keluar darah
yang masih merah pekat… seperti baru mengalami siksaan kubur yang sangat keras…
seperti ada yang memukul dibahagian belakang kepalanya… dengan wajah seperti
dilemas dan membeku…
Bagi
seorang muslim… ini adalah pengajaran yang sangat-sangat berharga agar segera
memperbaiki hidupnya… dengan bertaubat dari dosa-dosa yang telah dilakukan…
Sementara
itu… sebagai pengajaran dan iktibar untuk kita…
Suara
jeritan jutaan manusia di alam bumi yang lain… di sebuah lubang galian yang
berada di daerah Siberia… Dr. Azzacove bersama kumpulannya telah melakukan
sebuah kajian tentang pergerakan perut bumi di daerah Siberia, Rusia… kemudian
mereka memasang alat pembesar suara supersensitive untuk mendengar suara
pergerakan perut bumi… sebuah penemuan yang sangat mengejutkan, ketika mesin
penggali sampai pada salah satu perut/kulit bumi… dari ruang/alam bumi yang
lain, terdengar suara manusia berteriakan sangat keras dalam kesakitan… bahkan
suara jeritan itu jumlahnya bukan seorang tetapi ribuan bahkan jutaan orang…
sebagai seorang muslim kita tidak akan ragu lagi bahawa suara tersebut adalah
suara manusia yang sedang disiksa di ALAM KUBUR…
Sebab-Sebab
Siksa Kubur…
Ibnu
Qoyyim Rahimahullah, dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan ada beberapa dosa dan
maksiat yang dapat menyebabkan kita disiksa di ALAM KUBUR, diantaranya :
1.
Melalaikan Solat
2. Membaca
al-Quran kemudian melupakannya
3. Tidak
bersuci setelah membuang hadas kecil
4. Berkata
bohong
5. Tidak
membayar zakat
6. Corak
kehidupan yang berlebih-lebihan
7. Memakan
riba
8. Rasuah
9.
Memfitnah sesama saudara muslim
10.
Khianat terhadap amanah
11. Enggan
menolong sesama muslim
12. Meminum
arak
13.
Berzina
14.
Membunuh
“Wahai
anak Adam… Sesungguhnya apa yang kau minta dari-Ku… dan yang kau harapkan
dari-Ku… Ampunan-Ku bagimu yang meminta dan tidak bagi yang enggan…”
“Wahai
anak Adam… Meskipun dosamu sepenuh petala langit… kemudian engkau meminta ampun
pada-Ku… Ampunan-Ku bagimu dan tidak bagi yang enggan…”
“Wahai
anak Adam… Seandainya kau datang pada–Ku dengan kesalahan seluas bumi… kemudian
engkau datang kepada-Ku… dan tidak berbuat syirik pada-Ku dengan sesuatu pun…
Sungguh Aku akan berikan kepadamu ampunan…”
Ya Allah…
terimalah taubatku… Ya Allah… terimalah taubatku… Ya Allah… terimalah taubatku…
Alangkah
bahagianya… seandainya maut menjemput kita sedang berurai air mata merasakan
manisnya iman dalam sujud penghambaan… rindu akan perjumpaan dengan-Nya…
Alangkah
indahnya air mata yang selalu berlinang dari munajat seorang anak soleh kepada
Allah… Merindukan kemuliaan dan keselamatan bagi kedua orang tuanya… taburan
doanya menjadi cahaya yang menerangi dari gelapnya ALAM KUBUR…
Doa-doanya
menghantar kepulangan orang tuanya pada Allah dalam Husnul Khatimah… rintihan
dan munajatnya menjadi benteng yang kukuh sebagai penghalang dari azab dan
siksa kubur… Doa yang tiada terputus mengalir dari ketulusan dan keheningan
hati agar orang tuanya dalam kasih sayang Allah…
Renungan
Satu hal sebagai bahan
renungan Kita...
untuk merenungkan indahnya malam pertama,
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata,
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa,
untuk merenungkan indahnya malam pertama,
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata,
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa,
Justeru malam pertama perkawinan
kita dengan Sang Maut..
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara,
Hari itu... mempelai
sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok badan
Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu..
Itulah jasad Kita waktu itu..
Setelah dimandikan..,
Kitapun dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Kerana sangat terkenal bernama Kafan,
Wangian ditaburkan ke baju Kita...
Bahagian kepala.., badan..., dan kaki diikatkan,
Tataplah.... tataplah...itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...
Kitapun dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Kerana sangat terkenal bernama Kafan,
Wangian ditaburkan ke baju Kita...
Bahagian kepala.., badan..., dan kaki diikatkan,
Tataplah.... tataplah...itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...
Mempelai diarak
keliling kampung yang dihadiri tetangga,
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul,
Kita diiringi langkah longlai seluruh keluarga,
Serta rasa haru para handai taulan,
Alunan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir,
Akad nikahnya bacaan talkin....
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan. . yang telah tiba duluan
Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian,
Untuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan..
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul,
Kita diiringi langkah longlai seluruh keluarga,
Serta rasa haru para handai taulan,
Alunan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir,
Akad nikahnya bacaan talkin....
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan. . yang telah tiba duluan
Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian,
Untuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan..
Malam pertama yang
indah atau meresahkan..
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah,
Di kamar bertilamkan tanah..
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah,
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah
telah pergi.....
Sang Malaikat lalu bertanya.
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Atau kah Kita akan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tidak seorang pun yang tahu....
Sang Malaikat lalu bertanya.
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Atau kah Kita akan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tidak seorang pun yang tahu....
Menanti Di Barzakh
Ku merintih, aku menangis,
Ku meratap, aku mengharap,
Ku meminta dihidupkan semula,
Agar dapat kembali ke dunia nyata
Perjalanan rohku,
Melengkapi sebuah kembara,
Singgah di rahim bonda,
Sebelum menjejak ke dunia,
Menanti di barzakh,
Sebelum berangkat ke mahsyar,
Diperhitung amalan,
Penentu syurga atau sebaliknya
Tanah yang basah berwarna merah,
Semerah mawar dan juga rindu,
Tujuh langkah pun baru berlalu,
Seusai talkin bernada syahdu,
Tenang dan damai di pusaraku,
Nisan batu menjadi tugu,
Namun tak siapa pun tahu resah penantianku
Terbangkitnya aku dari sebuah kematian,
Seakan ku dengari,
Tangis mereka yang ku tinggalkan,
Kehidupan disini bukan suatu khayalan,
Tetapi ia sebenar kejadian
Kembali oh kembali,
Kembalilah kedalam diri,
Sendirian sendiri,
Sendiri bertemankan sepi,
Hanya kain putih yang membaluti tubuhku,
Terbujur dan kaku,
Jasad didalam keranda kayu,
Ajal yang datang dibuka pintu,
Tiada siapa yang memberi tahu,
Tiada siapa pun dapat hindari,
Tiada siapa yang terkecuali,
Lemah jemari nafas terhenti,
Tidak tergambar sakitnya mati,
Cukup sekali tak sanggup untuk ku mengulangi
Jantung berdegup kencang,
Menantikan malaikat datang,
Menggigil ketakutan gelap pekat dipandangan,
Selama ini diceritakan,
Kini aku merasakan,
Di alam barzakh jasad dikebumikan
Ku meratap, aku mengharap,
Ku meminta dihidupkan semula,
Agar dapat kembali ke dunia nyata
Perjalanan rohku,
Melengkapi sebuah kembara,
Singgah di rahim bonda,
Sebelum menjejak ke dunia,
Menanti di barzakh,
Sebelum berangkat ke mahsyar,
Diperhitung amalan,
Penentu syurga atau sebaliknya
Tanah yang basah berwarna merah,
Semerah mawar dan juga rindu,
Tujuh langkah pun baru berlalu,
Seusai talkin bernada syahdu,
Tenang dan damai di pusaraku,
Nisan batu menjadi tugu,
Namun tak siapa pun tahu resah penantianku
Terbangkitnya aku dari sebuah kematian,
Seakan ku dengari,
Tangis mereka yang ku tinggalkan,
Kehidupan disini bukan suatu khayalan,
Tetapi ia sebenar kejadian
Kembali oh kembali,
Kembalilah kedalam diri,
Sendirian sendiri,
Sendiri bertemankan sepi,
Hanya kain putih yang membaluti tubuhku,
Terbujur dan kaku,
Jasad didalam keranda kayu,
Ajal yang datang dibuka pintu,
Tiada siapa yang memberi tahu,
Tiada siapa pun dapat hindari,
Tiada siapa yang terkecuali,
Lemah jemari nafas terhenti,
Tidak tergambar sakitnya mati,
Cukup sekali tak sanggup untuk ku mengulangi
Jantung berdegup kencang,
Menantikan malaikat datang,
Menggigil ketakutan gelap pekat dipandangan,
Selama ini diceritakan,
Kini aku merasakan,
Di alam barzakh jasad dikebumikan
Rujukan :
Kitabul Janaiz : Imam Bukhori,
Syukron
djasakillah khoiran,,,
Semoga
bermanfaat……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar